Setelah ruang pengujian dan panelis
dipersiapkan, terakhir dari pengujian organoleptik adalah persiapan
sampel atau contoh uji, berikut dijelaskan tentang apa saja yang harus
dilakukan dalam persiapan contoh uji.
1) Persiapan Contoh Uji
Persiapan
sampel/contoh uji harus benar-benar diperhatikan. Persiapan sangat
tergantung dari metode pengujian dan jenis makanan yang akan diuji.
Semua variasi faktor seperti waktu dan suhu pemasakan, jumlah air dan
ukuran panci untuk merebus, serta waktu dan kecepatan mencampur, harus
diperhatikan dan dilakukan secara konstan pada saat pengujian produk.
Selama proses persiapan, tidak boleh ada bau dan rasa yang asing pada
produk.
Sampel
atau contoh uji yang harus dilarutkan, diukur dengan tepat untuk setiap
panelis dengan ukuran yang sama. Contoh uji yang harus disajikan
hangat, harus diberi alat penghangat yang sama unyuk masing-masing
panelis, demikian juga untuk contoh uji yang disajikan dingin. Hal ini
dimaksudkan agar setiap panelis mendapatkan contoh uji yang sama
sehingga penilaiannya menjadi akurat.
Pada
tiap pengujian, contoh uji disajikan dalam jumlah yang cukup untuk
pengujian, tidak terlalu sedikit sehingga menyulitkan panelis untuk
menilai, dan juga tidak terlalu banyak yang dapat mengakibatkan panelis
kekenyangan. Semua contoh uji disajikan dalam wadah yang sesuai dengan
jumlah dan karakteristik makanan yang akan diuji.
2) Pengkodean Contoh Uji
Setiap
contoh uji harus diberi tanda/kode. Pengkodean dilakukan untuk
menghindari bias yang dapat terjadi pada panelis. Cara pengkodean yaitu
dengan menggunakan nomor acak sebagai nomor kode, biasanya menggunakan
nomor kode tiga angka (three digit number) yang dapat diambil dari tabel
angka acak pada buku-buku statistik. Ketiga angka tersebut tidak boleh
memberikan petunjuk bagi panelis mengenai contoh uji yang disajikan.
3) Pembilas
Panelis
dilengkapi dengan bahan pembilas antara contoh uji. Air pembilas (air
kumur) tidak boleh mempunyai rasa atau harus netral dan sesuai dengan
suhu ruang. Apabila makanan berlemak yang diujikan, air pembilas
disediakan dalam keadaan hangat agar lebih efektif. Waktu pembilasan
antara satu produk dengan produk lainnya harus konstan.
0 komentar:
Posting Komentar